Profile

Sanggar Tari Bali SIWA NATA RAJA Yogyakarta

Sanggar Tari Bali Siwa Nata Raja adalah lembaga pendidikan non formal bidang seni tari yang berdiri pada 15 Maret 1999 dan telah disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta, yang dikelola oleh Ni Ketut Suriastini, S.Sn. Ni Ketut Suriastini, S.Sn adalah praktisi seni tari terutama Bali, lahir dari pasangan seniman karawitan I Gde Drestha dan penari Ni Wayan Sukerti.. Sementara Ni Ketut sejak kecil sudah giat mempelajari tari Bali dan sejak SMP mulai mengenal dan mempelajari tari Jawa dan tari-tarian nasional lainya. Cita-citanya ingin mempunyai sebuah wadah untuk bisa meneruskan, mengembangkan dan melestarikan seni tari dengan mengaplikasikannya kepada generasi penerus bangsa yaitu anak-anak dan remaja.
            Sanggar Tari Bali SIWA NATA RAJA pada awalnya hanya dijalankan oleh beliau sendiri dengan murid yang sangat terbatas. Sampai tahun 2006 telah tercatat siswa sebanyak 400 orang dan telah meluluskan siswa sebanyak 350 orang. Kini siswa yang aktif ada sekitar 100 orang. Masing-masing terbagi dalam kelas menurut pengelompokkan yang telah ditetapkan dikurikulum sanggar, yang pembinaanya  dibantu oleh beberapa seniman yang sevisi dan semisi.
            Sanggar SIWA NATA RAJA diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat pada umumnya dan pemerintah khususnya dalam hal membantu membentuk kepribadian bangsa melalui anak-anak dan remaja, mengingat mereka merupakan masa depan bangsa. Anak dan remaja sangat perlu mendapat perhatian karena pada usia mereka merupakan saat transisi menuju kematangan jiwanya.
Visi dan Misi
Perkembangan dunia dalam bidang informasi mengalami kemajuan yang luar biasa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini dan ini merupakan dampak dari era globalisasi yang didengungkan oleh dunia barat dalam rangka pengembangan ekonomi mereka yang sangat kapitalistik dan imperialis, tentu saja ini merupakan ancaman bagi bangsa kita yang selama ini menjadi objek atau  sasaran kepentingan ekonomi mereka dan lebih parahnya lagi, anak-anak dan remaja menjadi sasaran empuk bagi pertumbuhan mesin ekonomi mereka. Ini  semua, tentunya perlu kita cermati dengan sungguh-sungguh dan serius. Acara televisi juga didominasi oleh kepentingan ekonomi yang sangat kental meskipun pada saat jam belajar, hal ini sangat memprihatinkan terutama bagi pertumbuhan serta perkembangan anak-anak dan remaja, karena mereka banyak disuguhi tontonan yang kurang mencerminkan kepribadian bangsa, sehingga mereka menjadi terbuai dan akhirnya waktu mereka banyak terbuang  akibatnya sangat mempengaruhi dan menurunkan perkembangan kualitas mereka sebagai generasi penerus bangsa yang terdidik dan cerdas.
            Menyadari kondisi di atas maka diperlukan kepedulian kita bersama dalam memerangi masuknya budaya barat yang cenderung merusak akar budaya bangsa kita. Peran lembaga non pemerintah (non formal) seperti Sanggar Seni tari Siwa Nata Raja menjadi sangat strategis dan sesungguhnya dibutuhkan sekali keberadaannya sebagai mitra pemerintah terutama sekolah dalam hal mencintai budaya bangsa yang adiluhung sehingga perlu dipertahankan dan dikembangkan. Kondisi tersebut dapat terealisasi bila adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat,  lembaga- lembaga formal dan non formal . Kesadaran terhadap peran masing-masing, diharapkan dapat menghasilkan suatu hubungan yang mutualistik.
            Berangkat dari kenyataan ini maka kami segenap pengurus Sanggar Seni Tari Siwa Nata Raja ingin berupaya seoptimal mungkin membantu pemerintah dalam melestarikan seni budaya bangsa melalui pendidikan Seni Tari Bali khususnya pada anak-anak dan remaja.
Dengan pendidikan seni budaya bangsa sendiri yang kuat diharapkan mampu menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa itu sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai filter/penyaring bagi masuknya budaya asing yang begitu deras. Minimal dapat mengurangi waktu anak-anak untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak membangun. Selain itu untuk menunjukkun pada dunia luar agar seni dan budaya warisan nenek moyang kita tidak seenaknya diakui sebagai warisan budaya Negara lain.
Seni tari merupakan salah satu metode atau sistem pendidikan yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar menjadi anak yang supel, luwes, berjiwa seni dan sehat tentunya, karena gerakan tari juga merupakan olahraga yang sangat baik untuk kesehatan dan pembentukan tubuh.  Disamping itu dengan menari juga bisa melatih mental dan rasa percaya diri pada anak. Tentunya ini semua merupakan dasar yang sangat membantu dalam perkembangannya nanti dan diharapkan dapat menjadi bibit unggul yang sangat mengerti dan bangga terhadap seni budaya bangsa sendiri.
Bidang pendidikan yang diajarkan
Sanggar Tari Bali Siwa Nata Raja adalah lembaga pendidikan non formal dalam bidang seni tari khususnya tari Bali. Materi yang diajarkan adalah tari Bali Klasik dan tari Bali Kreasi Baru. Masing-masing dari satu jenis tari dapat dikuasai dalam waktu tiga bulan. Setiap enam bulan sekali akan digelar ujian tari dalam bentuk pementasan dengan kostum lengkap serta gamelan.Tentunya penguasaan materi, tehnik dan ekspresi menjadi fokus utama yang selalu diperhatikan oleh sanggar Tari Bali Siwa Nata Raja karena ke tiga komponen tersebut menjadi satu kesatuan utuh yang membentuk karakter yang kuat dari Tari Bali.